BAB IX
MASALAH POKOK PEREKONOMIAN INDONESIA
Pengangguran atau tuna karya adalah
istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja,
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan
karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali
menjadi masalah dalam perekonomian karena
dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan
timbulnya kemiskinandan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat
dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan
kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur
harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan
efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat
pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah
menurunnya GNP dan
pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang
seperti Indonesia, dikenal istilah “pengangguran terselubung” di mana
pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan
oleh lebih banyak orang.
CIRI-CIRI PENGANGGURAN
Pengangguran
sangatlah melekat terhadap terbatasnya tingkat perekonomian dalam kehidupan
pelakunya. Kurangnya kemampuan untuk mencukupi kebutuhan sehari – harinya ditambah
dengan tidak adanya pendapatan yang diperoleh, membuat pengangguran memiliki
ciri – ciri sebagai berikut :
a. Melekatnya
dengan tindak kriminal (premanisme), misalnya perampokan, pembegalan, pencurian
dll.
b. Melekatnya
dengan larangan perintah agama, misalnya pelacuran yang dilakukan oleh para
wanita disebabkan karena terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia yang
mengakibatkan mereka harus bekerja dengan jalan yang kurang disegani.
c. Tidak
memiliki pendirian dalam hidupnya
d. Tidak
memiliki penghasilan dan tempat tinggal yang layak
e. Mudah
berputus asa
f. Tidak
mampu mencukupi kebutuhannya
g. Memiliki
masalah – masalah sosial dalam kehidupannya,
Jenis dan macam pengangguran
#Berdasarkan
jam kerja
Berdasarkan jam
kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
- Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
- Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
- Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
#Berdasarkan penyebab terjadinya
Berdasarkan
penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
- Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah
pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu,
informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran
pekerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan
kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan
akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari
sebelumnya.
- Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran konjungtoral adalah
pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya)
kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
- Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah
pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi
dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa
kemungkinan, seperti:
1. Akibat permintaan berkurang
2. Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
3. Akibat kebijakan pemerintah
- Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan
menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang
menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang
menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti
musim durian.
- Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran
yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan
tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
- Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah
pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia
menjadi tenaga mesin-mesin.
- Pengangguran siklus
Pengangguran siklus adalah pengangguran
yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi.
Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate
demand).
Penyebab Pengangguran
Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan
pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali
menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan
timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah
sosial lainnya.
Tingkat
pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran
dengan jumlah angkatan kerja yang
dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan
pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang
menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat
pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan
per kapita suatu negara.
Di
negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah “pengangguran terselubung” di mana
pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan
oleh lebih banyak orang.
Akibat pengangguran
Bagi
perekonomian negara
1. Penurunan pendapatan perkapita.
2. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari
sektor pajak.
3. Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan
oleh pemerintah.
Bagi masyarakat
1. Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.
2. Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
Untuk mengatasi pengangguran:
· a. Kebijakan
fiscal: mengurangi pajak dan menambah pengeluaran pemerintah
· b. Kebijakan
moneter: menambah penawaran uang, mengurangi . menurunkan suku buanga dan
menyediakan kredit khusus untuk ektor atau kegiatan tertentu
· c. Kebijakan
segi penawaran: mendorong lebih banyak investasi, mengembangkan infrastrruktur,
meningkatkan efisiensi administrasi pemerintahan , memberi subsidi dan
mengurangkan pajak perusahaan dan individu.
#Cara
Mengatasi Pengangguran Struktural#
Untuk mengatasi
pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :
- Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.
- Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.
- Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
- Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
#Cara Mengatasi Pengangguran Friksional#
Untuk mengatasi
pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.
- Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya.
- Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru.
- Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti home industry.
- Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnya.
- Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
#Cara Mengatasi Pengangguran Musiman#
Jenis
pengangguran ini bisa diatasi dengan cara sebagai berikut.
- Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, dan
- Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
#Cara Mengatasi Pengangguran Siklis#
Untuk mengatasi
pengangguran jenis ini antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.
- Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan
- Meningkatkan daya beli masyarakat
TUJUAN PEMERINTAH MENGATASI MASALAH
PENGANGGURAN
· Terdapat
dua tujuan umum pemerintah mengatasi masalah pengangguran. Yang pertama dalah
tujuan yang bersifat ekonomi dan yang kedua adalah tujuan yang bersifat sosial
dan politik.
· Dalam
tujuan yang bersifat ekonomi, kebijakan pemerintah merajuk kepada
pertimbangan pertimbangan yang bersifat ekonomi. Seperti menyediakan
lowongan kerja, meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat, dan memperbaiki
kesamarataan pembagian pendapatan.
· Dalam
menyediakan lowongan kerja ini merupakan usaha jangka pendek maupun
panjang. Dalam jangka apabila jumlah penduduk meningkat pesat maka tugas
pemerintah adalah menyediakan lowongan kerja untuk menghindari masalah
pengangguran yang semakin serius. Dalam jangka pendek, apabila terjadi suatu
goncangan dalam perekonomian Negara yang menyebabkan kesempatan kerja bertambah
dengan lambat dan pengaangguran pemerintah maka, pemerintah perlu mengatasi
pengangguran.
· Taraf
kemakmuran masyarakat sangat berhubungan dnegan kenaikan kesempatan
kerja dan pengurangan pengangguran. Kanaikan tanaga kerja menambah produksi dan
pendapatan nasional. Selanjutnya akan menambah kemakmuran masyarakat. Tarifnya
adalah dengan menghitung pendapatan per kapita-yang diperoleh dari membagi
pendapatan nasional dengan jumlah penduduk. Dengan demikian apabila
pengangguran berkurang akan meningkatkan pendapatan nasioanal serta meningkatkan
kemakmuran masyarakat.
· Dengan
adanya kenaikan kesempatan kerja, maka semakin besar pengaangguran dapat
teratasi sehingga semakin banyak tenaga kerja yang memiliki pendapatan.
Sehingga dengan ini, pembagian pendapatan dapat perbaiki dalam tatanan
masyarakat.
· Tujuan
yang bersifat sosial dan politik terdiri dari meningkatkan kemakmuran keluarga
dan kestabilan keluarga, menghindari maslah kejahatan, mewujudkan kestabilan
politik.
· Dalam
meningkatkan kemakmuran keluarga dan kestabilannya. Apabila
keluarga tidak mampu mencukupi kehidupannya dari upah pekerja yang mereka
terima maka berbagai masalah akan timbul. Tidak hanya berdampak pada pekerja
yang terdapat di dalam keluarga saja melainkan kepada anggota keluarga lainnya.
Sehingga apabila kesempatan kerja dapat ditingkatkan maka kesejahteraan dan
kemakmuran keluarga dapat terjaga.
· Kriminlaitas
atau kejahatan merupakan dampak negative segi sosial akibat adanya
pengaangguran. Dengan kurangnya kesempatan kerja, hal itu tidak akan mengurangi
kebutuham akan hidup seorang individu. Sehingga individu mulai memikirkan
alternatif lain dalam memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, semakin tinggi
pengangguran semakin tinggi kasus kejahatannya.
· Kestabilan
ekonomi dan pertumbuhan ekonomi diperlukan untuk menaikkan taraf kemakmuran
masyarakat. Pengangguran dapat menyebabkan adanya rasa tidak puas terhadap
pemerintah sehingga dapat mempengaruhi kestabilan pemerintah.
·
KEBIJAKAN
PEMERINTAH DALAM MENGATASI PENGANGGURAN
· Bank
Sentral perlu menurunkan suku bungan dan Kementrian Keuangan menambah
pengeluaran pemerintah yang dapat diikuti pula dengan pengurangan pajak.
Langkah tersebut akan menyebabkan kenaikan dalam pengeluaran agregat sebagai
akibat kenaikan inverstasi, kenaikan pengeluaran pemerintah dan kenaikan
pengeluaran rumah tangaa (konsumsi)
Kesimpulan
Angka
pengangguran di Indonesia yang sangat tinggi mencapai berjuta-juta merupakan
masalah yang sangat penting bagi perekonomian di Indonesia. Dampak pengangguran
juga sangat berperan bagi masyarakat dari segi ekonomi, sosial serta bidang
pembangunan ekonomi. Maka dari itulah strategi komunikasi
pembangunan, kebijakan-kebijakan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis
mutlak dilakukan agar angka pengangguran dapat ditekan maupun dikurangi. Dengan kebijakan yang langsung menyentuh permasalahan pengangguran, maka penyebab dari berbagai patologi sosial yang dialami masyarakat saat ini dapat
dikurangi. Berbagai masalah sosial perkotaan yang meresahkan masyarakat saat ini
berakar dari kesulitan hidup atau kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh ketiadaan
sumber hidup (pekerjaan).
pembangunan, kebijakan-kebijakan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis
mutlak dilakukan agar angka pengangguran dapat ditekan maupun dikurangi. Dengan kebijakan yang langsung menyentuh permasalahan pengangguran, maka penyebab dari berbagai patologi sosial yang dialami masyarakat saat ini dapat
dikurangi. Berbagai masalah sosial perkotaan yang meresahkan masyarakat saat ini
berakar dari kesulitan hidup atau kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh ketiadaan
sumber hidup (pekerjaan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar