Pengertian Etika dan Egois Menurut Para Ahli, serta Basis
Teori Etika
Berikut ini pengertian Etika menurut
para ahli :
No
|
Nama
|
Tahun
|
Keterangan
|
1
|
Riady
|
Filsafat Kuno dan Manajemen Modern (2008:189)
|
Menjelaskan
bahwa etika dalam bahasa Latin diartikan sebagai Moralis yang berasal dari
kata Mores dengan makna adat-istiadat yang realistis bukan teoritis.
|
2
|
Sumaryono
|
1995
|
Etika
berasal dari istilah Yunani ethos yang mempunyai arti adat-istiadat atau
kebiasaan yang baik. Bertolak dari pengertian tersebut, etika berkembang
menjadi study tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan menurut ruang
dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan
manusia pada umumnya. Selain itu, etika juga berkembang menjadi study tentang
kebenaran dan ketidakbenaran berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan
melalui kehendak manusia.
|
3
|
Bertens
|
Etika seri Filsafat Atma Jaya (1993:4)
|
Memaparkan
pengertian etika dalam dalam bentuk jamak ta etha yang juga berarti adat
kebiasaan.
|
4
|
Aristoteles
|
Tidak Ada
|
Mengemukakan
etika kedalam dua pengertian yakni: Terminius Technicus & Manner and
Custom. Terminius Technicus ialah etika dipelajari sebagai ilmu pengetahuan
yang mempelajari suatu problema tindakan atau perbuatan manusia. Sedangkan
yang kedua yaitu, manner and custom
ialah suatu pembahasan etika yang terkait dengan tata cara & adat
kebiasaan yang melekat dalam kodrat manusia (in herent in human nature) yang
sangat terikat dengan arti “baik & buruk” suatu perilaku, tingkah laku
atau perbuatan manusia.
|
5
|
Suseno
|
2009
|
Etika
adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti
suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang
bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral
|
6
|
Drs.
Alex Gundur, Dalam Kurnato
|
1997
|
Etika
sebagai pengetahuan tentang moral atau kesusilaan, selain itu sebangai
pengetahuan tentang perilaku atau tingkah laku manusia. Dalam hal ini
perilaku manusia memiliki ukuran antara kelakuan baik sampai yang buruk
|
7
|
Prof.
Robert Salomon
|
2009
|
Etika
dapat dikelompokkan menjadi dua definisi:
1. Etika merupakan karakter individu
dalam hal ini termasuk bahwa orang yang beretika adalah orang yang baik.
2. Etika merupakan hukum sosial
mengatur, mengendalikan serta membatasi perilaku manusia.
|
8
|
Drs.
Sidi Gajabla
|
Tidak Ada
|
Menjelaskan
etika sebagai teori tentang perilaku atau perbuatan manusia yang dipandang
dari segi baik & buruknya sejauh mana dapat ditentukan oleh akal manusia.
|
9
|
Wahyuningsih
|
2006
|
Etika
adalah penerapan dari proses dan teori filsafat moral pada situasi nyata.
Etika berpusat pada prinsip dasar dan konsep bahwa manusia dalam berfikir dan
tindakannya didasari nilai-nilai
|
Berikut ini merupakan beberapa
pengertian Egois :
No
|
Nama
|
Tahun
|
Keterangan
|
|
1
|
Max
Stirner
|
Tidak Ada
|
Max
Stirner memandang Egoisme sebagai tujuan hidup.
|
|
2
|
Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
|
Tidak Ada
|
Egoisme
adalah tingkah laku yang didasarkan atas dorongan untuk keuntungan diri
sendiri daripada untuk kesejahteraan orang lain.
|
|
3
|
Serapan
asing dan bahasa Indonesia
|
Tidak Ada
|
kata
egois berarti orang yang mementingkan diri sendiri, tidak peduli akan orang
lain atau masyarakat
|
|
4
|
Kamus
bahasa Indonesia online
|
Tidak Ada
|
egois
berarti tingkah laku yang didasarkan atas dorongan untuk keuntungan diri
sendiri dari pada untuk kesejahteraan orang lain atau segala perbuatan dan
tindakan selalu disebabkan oleh keinginan untuk menguntungkan diri sendiri
|
|
5
|
Menurut
Bahasa
|
Tidak Ada
|
Egois
berasal dari kata “ego” yang sebenarnya bukanlah sesuatu yang negative. Ego
dapat memiliki makna sebagai “aku”; sebuah pribadi, diri sendiri, sebuah
konsep individu tentang dirinya sendiri. Tidak ada yang negative dari kata
ini. ego justru merupakan suatu langkah kebaikan dimana seorang individu
sadar akan dirinya sendiri. Namun, ketika kata “ego” diberi akhiran –is dan
menjadi “egois”, artinya menjadi individu yang mementingkan diri sendiri
|
|
6
|
Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
|
Tidak Ada
|
Egoisme
merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya
menguntungkan diri sendiri. Egoisme berarti menempatkan diri di tengah satu
tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain, termasuk yang dicintainya
atau yang dianggap sebagai teman dekat. Istilah lainnya adalah
"egois". Lawan dari egoisme adalah altruisme.
|
|
7
|
Friedrich
Wilhelm Nietche
|
Tidak Ada
|
Teori
eogisme atau egotisme diungkapkan oleh Friedrich Wilhelm Nietche yang
merupakan pengkritik keras utilitarianisme dan juga kuat menentang teori
Kemoralan Sosial. Teori egoisme berprinsip bahwa setiap orang harus bersifat
keakuan, yaitu melakukan sesuatu yang bertujuan memberikan manfaat kepada
diri sendiri. Selain itu, setiap perbuatan yang memberikan keuntungan
merupakan perbuatan yang baik dan satu perbuatan yang buruk jika merugikan
diri sendiri.
|
|
8
|
Farid
Poniman, Indrawan Nugroho dan Jamil Azzaini
|
2007
|
Egois
adalah orang yang hanya memikirkan diri sendiri. Dia tidak peduli pada nasib
orang lain. Kecerdasan emosionalnya rendah. Dia tidak disenangi banyak orang.
Bila berbicara ia tak peduli dengan perasaan orang lain. Bila ada pembagian
sesuatu ia mementingkan dirinya sendiri. Ia tak pernah berpikir bahwa
perbuatannya menyebabkan banyak orang yang dirugikan.
|
|
9
|
Jenny
Teichman
|
1998
|
Egoisme
dapat dirumuskan baik dalam arti praktis maupun dalam arti teoritis. Egoisme praktis
merupakan perilaku yang diwarnai cinta diri yang sistematik. Egoisme teoritis
merupakan teori yang mendasarkan moralitas pada kepentingan diri.
|
|
10
|
Sigmund
Freud, Ahli ilmu psikologi
|
Tidak Ada
|
Ada
beberapa hal yang harus dimengerti, dalam ilmu psikologi seseorang memiliki 3
struktur jiwa. yaitu sebagai id, ego dan superego.
1. Id merupakan komponen kepribadian
manusia yang sudah ada sejak lahir. Menurut Freud, id merupakan komponen
utama kepribadian yang mendapatkan dorongan dari prinsip kesenangan, untuk
memperoleh kepuasan segera dari semua keinginan, dan kebutuhan. Apabila
kebutuhan ini tidak terpuaskan, maka manusia tersebut akan menjadi cemas dan
tegang. Ex : rasa lapar atau haus yang harus segera terpuaskan dengan makan atau
minum.
2. Ego merupakan komponen kepribadian
yang memiliki tanggungjawab dalam menangani perilaku naluriah dengan
realitas. Ego ini muncul menangani dorongan id dengan cara yang dapat
diterima oleh lingkungan masyarakat, dimana ego akan bekerja karena adanya
prinsip realitas. Dengan adanya ego, id akan dipuaskan dengan adanya proses
dengan waktu dan tempat yang tepat
3. Superego menjadi aspek kepribadian
yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang selama
ini kita dapat dari masyarakat dan keluarga. Dari superego kita dapat
mendapat pedoman dalam membuat penilaian, dimana ada dua sistem dari superego
yaitu ideal ego dan hati nurani.
|
|
Basis Teori Etika
1.
Etika Teleologi
Teleologi
berasal dari bahasa Yunani yaitu telos yang memiliki arti tujuan. Dalam hal
mengukur baik buruknya suatu tindakan yaitu berdasarkan tujuan yang akan
dicapai atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan dari tidakan yang telah
dilakukan. Dalam tori teleologi terdapat dua aliran, yaitu.
a. Egoisme etis
Inti
pandangan dari egoisme adalah tindakan dari setiap orang pada dasarnya
bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan diri sendiri.
b. Utilitarianisme berasal dari bahasa Latin yaitu utilis yang
memiliki arti bermanfaat. Menurut toeri ini, suatu perbuatan memiliki arti baik
jika membawa manfaat bagi seluruh masyarakat ( The greatest happiness of the
greatest number ).
2.
Deontologi
Deontologi
berasal dari bahasa Yunani yaitu deon yang memiliki arti kewajiban. Jika
terdapat pertanyaan “Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak
karena buruk?”. Maka Deontologi akan menjawab “karena perbuatan pertama menjadi
kewajiban kita dank arena perbuatan kedua dilarang”. Pendekatan deontologi
sudah diterima oleh agama dan merupakan salah satu teori etika yang penting.
3.
Teori Hak
Dalam
pemikiran moral saat ini, teori hak merupakan pendekatan yang paling banyak
dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori
hak ini merupaka suatu aspek dari teori deontologi karena berkaitan dengan
kewajiban. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia
adalah sama. Oleh karena itu, hak sangat cocok dengan suasana pemikiran
demokratis.
4.
Teori Keutamaan ( Virtue )
Dalam
teori keutamaan memandang sikap atau akhlak seseorang. Keutamaan bisa
didefinisikan sebagai disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan
memungkinkan seseorang untuk bertingkah laku baik secara moral. Contoh sifat
yang dilandaskan oleh teori keutamaan yaitu kebijaksanaan, keadilan, suka
bekerja keras dan hidup yang baik.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar